Sabtu, 21 Februari 2015

Serunya Bertemu Babi Hutan di Gunung Sindoro

         Sebelum memulai perjalanan menuju Kledung, saya sudah memiliki firasat bakal ada jegatan, jadi saya putuskan untuk meninggalkan Lmbday (motor saya), dan membawa motor mas edo yang komplit surat-surat nya. Oya… hari ini tepat tanggal 14 Februari kami mendaki. Personilnya Stefy, Jenny, Sindy, Dita, Denit, Pras, Edo, dan saya Satria.

11.10 wib. Kami mulai bergerak dari kampus II (Babarsari, YK) menuju Kledung, Sempat berhenti sebentar di jalan Magelang, Sindy pulang kerumah untuk ganti sepatu. ternyata yang saya khawatirkan pun terjadi di depan asrama haji, terlihat baju hijau dengan gagah siap menjalankan tugasnya. Ada jegatan coy..!!!. Tapi semua aman, kami melanjutkan perjalanan sampai tiba di Kledung. Dengan badan yang sudah kedinginan kena hujan, saatnya karbo loading. Kami menyambangi warung nasi rames dan soto yang ada di dekat basecamp. Beeh….kuah sotonya makyuss, terlihat dari ekspresi teman-teman  yang makan.
Saatnya petualangan dimulai
Base Camp Sindoro
       Disini kami melakukan registrasi, dengan biaya Rp.5000/ orang, dan membayar parkir Rp.5000/ motor. Sebagian dari kami melakukan repacking. Sempat bertemu dengan teman-teman pendaki dari Purbalingga, dan sempat berbincang-bincang. Berkat info dari teman, kami ketahui disini ada jasa ojek yang biasa nganterin pendaki sampai batas ladang warga. Tarif normalnya sih Rp.15.000/orang. tapi berhubung personil cewek kita pinter nawar, kami dapat potongan 8 orang cuma Rp.100.000. kami pun berangkat naik ojek sampai batas ladang warga. Kalau ditempung dengan jalan kaki ±1,5 jam.
       Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki menuju pos 1, jalanan berupa tatanan batu yang terus menanjak. Untung nya nggak hujan. Sesuai dengan perkiraan cuaca dalam website YR.no. “kalau mau naik gunung ada baiknya cek dulu ramalan cuacanya di situs ini” begitu pesan bang Mevi (Pendaki senior).

Dikasih rute pendakian saat registrasi
 ( POS 1)
16.50 wib. Rombongan kami tiba di pos 1, disini kami bertemu dengan dua orang bapak-bapak yang sedang menunggu pendaki yang turun untuk menawarkan jasa ojek. Melihat perapian dan himbauan dari bapak ini untuk beristirahat kami pun memutuskan beristirahat dsini. Perjalan menuju pos 1 ini terasa cepat, lha wong udah naik ojek sampe ladang warga. Sambil berbicang-bincang dengan bapak ojek nya, sempat terpikir oleh saya, betapa besar perjuangan mereka yang rela bertahan di kedinginan, demi membantu para pendaki. Dalam perjalanan menuju pos II, perlu di ingat kira-kira perjalanan ¾ jam ambil jalur kanan, dimana jalan agak menurun, melewati lembah. Karena medan yang kami lalui lumayan berat, sempat terjadi ancident, teman kami denit kakinya naik urat, sehingga kami berhenti untuk mengoleskan geliga di kakinya. Kemudian perjalanan berlanjut, dan hari mulai gelap kami harus mempersiapkan penerengan. Untuk menghemat, kami nyalakan 3 buah senter.. paling depan, tengah dan belakang. disini kami mulai mengatur formasi. saya paling depan, kemudian stefy dan jenny. Ditengah prass,dita. Di belakang shindy, denit dan edo. Kegelapan malam memperlambat langkah kami karena harus ekstra hati-hati. Sampai akhirnya terlihat sebuat gubuk tak berdinding. Ternyata ini adalah pos II, rasa senang menghinggapi wajah-wajah kami yang sudah kelelahan.

Selfi dulu di ladang terakhir warga



Bahu membahu menaklukkan track menuju pos II
(POS II)
18.29 wib. Disebatang kayu yang sudah tumbang kami duduk berbaris sambil meluruskan kaki. Saya membagikan gula jawa pada teman-teman. Sekuat tenaga saya mematahkan gumpalan gula yang keras itu. Ohhh,,nikmat sekali rasanya ketika gula masuk kedalam mulut. Sambil mengatur irama napas, kami bercanda lepas disini sambil ngobrol-ngobrol. Yang pasti masih tetap semangat karena jalur selanjutnya sudah menunggu untuk dilalui kaki-kaki luar biasa ini. bener aja, Jalur menuju pos III semakin menanjak dan berbatu. Sangat menguras tenaga. Untungnya pendakian dijalur ini bertepatan malam hari. Mungkin kalau siang akan terasa lebih berat karena melihat situasi sekitar jalur pendakian.
     Beberapa kali terdengar kata break. Karena sudah berjalan cukup jauh dan kami mulai merasa kelaparan. Kami memutuskan untuk karbo loading, popcorn yang dibawa Dita sangat membantu malam ini. Popcorn berjalan memberikan energi pada kami. Namun tragis nya popcorn nya sempat tertuang sampai sebagian tercecer ketanah. Akh….anggap saja belum sampai 5 menit, Haaapp… kami sikat lagi popcorn nya. Karang ngelih e boss!!!
       Setelah isi ulang energi, kami lanjutkan lagi perjuangan mendaki batu demi batu untuk mencapai pos III. Tiba di sebuah tempat yang agak datar, teman kami stefy merintih tangan nya sakit. Semacam keseleo, mungkin karena tas nya yang lumayan berat, padahal ini pengalaman pertamanya mendaki gunung. Dengan sigap personil cewek-cewek membantu memijit tangannya. Kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil membasahi tengorokkan yang kering. Setelah lanjut berjalan kami pun melihat pos III.

Keindahan gunung sumbing dari sindoro
(POS III)
22.20. wib. Senyum sapa para pendaki yang telah lebih dulu tiba selalu menjadi memori yang berkesan, sangat bersahabat.” Mas, hati-hati babi hutan, barusan lewat sini” Kata salah satu pendaki. Malam ini di pos III sudah berdiri banyak tenda, sehingga kami kesulitan mencari tempat untuk mendirikan tenda, kami putuskan untuk berjalan lebih keatas. Akhirnya seseorang dari dalam tenda muncul dan berkata,”mas… disini bisa buat satu tenda” Sedangkan kami membawa 2 tenda. Mengingat sudah tidak ada tempat lagi, akhirnya kami mendirikan tenda ditempat itu walaupun tanahnya miring.
22.42.wib. Tenda sudah berdiri, tenda merah buat para cewek-cewek dan tenda orange buat cowok-cowok. Kemudian kami memasak air untuk membuat beberapa gelas kopi dan susu. Sruuppp…suara seruputan kopi di ketinggian 2530 mdpl. Istimewa broohh…Kami duduk diluar tenda sambil memandang hamparan bintang yang ada dikaki gunung (alias: hamparan lampu). Malam ini cerah sampai-sampai kami bisa melihat kerlipan senter para pendaki gunung sumbing. Ya…. gunung sumbing persis dihadapan kami sambil menikmati ayam masakan chef sindy.
Hamparan lampu kota dari ketinggian
03.00 wib. Saat semua sedang tertidur lelap, tiba-tiba saya dibangunkan.” Sat..bangun ada babi”(nada bicara panik) kata denit. Saya pun terbangun dan menyenter keluar tenda.”Ngoook” suara babi itu menyambut kami. Ternyata babinya persis di depan tenda kami sedang menikmati ayam sisa kami semalam, Sampai edo dan prass juga terbangun, Sangking paniknya si "kencot" alias prass yang tidur nya paling pojokan ketakutan refleks langsung meluk edo.haha...dalam keadaan panik kami kebinggungan mengusir babi itu. Edo mengusulkan ditembak saja, pake apa kata saya. Pake ringtone HP. Dhuaarrr… kocaknya babi itu menjauh dari tenda kami. Merasa berhasil saya dan denit pun keluar tenda untuk memeriksa apa yang di bawa babi itu. Ternyata Tupperware wadah ayam kami sudah dihancurkan si babi. Karena sudah terbangun kamipun susah tidur lagi, dan membangunkan cewek-cewek untuk bersiap menikmati sunrise.
Akibat kebrutalan si "babi"
04.05 wib. Semua sudah terbangun, ada yang aneh dengan tenda kami (tenda orange) kami merasa tendanya semakin pendek, bener aja. ternyata besi tendanya patah. bisa jadi karena kondisi tanahnya yang tidak rata. tenda tidak bisa berdiri sempurna. sambil memperbaiki tenda, kami menikmati keindahan gunung sumbing bersama-sama, sebagian mempersiapkan sarapan untuk pagi ini. Dari sini kilauan lampu di daerah temanggung dan dieng terlihat begitu indahnya. Beberapa teman pendaki dari team lain ada yang melanjutkan pendakian, unutk menikmati sunrise di watu tatah. Namun kami memutuskan menikmati dari pos III saja. Lalu perlahan perhatian kami teralihkan pada matahari yang perlahan mucul dari belakang sumbing, sungguh kuasa Tuhan. Kami tidak menyia-nyiakan momen ini. Langsung mengabil beberapa gambar unutk kenang-kenangan.
Detik-detik sunrise
Para ladies sedang selfi
Istimewaaaaaa
07.30 wib. Setelah membongkar tenda dan repacking kami melanjutkan perjalanan dengan membawa career menuju watu tatah. Karena alasan keamanan kami dihimbau tidak meninggalkan carreer di pos III. Namun ternyata dengan membawa career pada jalur yang merupakan batu-batu besar sangat menguras tenaga. Disarankan dari pos III menuju puncak lebih baik tidak membawa carreer. Solusi keamanan mungkin tenda bisa dikunci. Hehehe. Perjalanan kami lanjutkan dengan melalui hutan lamtoro.

09.58 wib. Sebelum sampai di pos watu tatah, kami bertemu dengan banyak pendaki yang sudah turun karena sudah mendaki sejak tadi malam. Dari informasi pendaki itu, kami perkirakan kami butuh 3-4 jam lagi unutk sampai dipuncak, sedangkan dihimbau jam 12 harus sudah meninggalkan puncak karena gas dapat membahayakan. Kami semua sepakat untuk tidak muncak dan menikmati pemandangan di watu tatah dan berfoto- foto ria disini. 
Berpoto ria

Mengibarkan sangsaka di ketinggian


Merumput dulu kita

SAATNYA TURUN           
13.00 wib. Perjalanan turun ditenami hujan, jadi kami semua mengunakan mantel sebelum bergegas turun. Kami harus ekstra hati-hati karena jalur menjadi sangat licin di guyur hujan.beberapa kali personil kami terpleset. Perjalanan turunan ini kami namakan Benteng Takeshi. Karena persis seperti permainan itu.” Ya….penantang yang tersisa tinggal 8 orang” ( ngomong nya ala pembawa acara benteng takeshi). Biasanya kalau turun waktu yang dibutuhkan lebih sedikit tapi kami justru berbalik, malah tambah lama. Karena jalanan licin. Beberapa teman mencoba berlari-lari kecil sampai kemudian ada yang terpleset. Perlahan rombongan kami terbagi menjadi 2 kloter. Kloter pertama sindy, stefy, pras, dan denit. Sedangkan kloter kedua jenny, dita, edo, dan saya.
15.00 wib. Kloter 1 sudah tiba di pos III, sedangkan kloter 2 masih tertinggal di belakang, niatnya Kloter 1 beristirahat di pos III sambil menunggu teman yang lain, namun karena cuaca hujan diputuskan untuk lanjut berjalan pelan menuju pos II.karena khawatir bila berenti lama personil akan kedinginan. Sementara kloter kedua memilih berjalan pelan-pelan.

16.45.wib. kloter 1 tiba dipos II dan beristirahat, namun kloter II belum juga terlihat. Berkat informasi yang disampaikan pendaki yang baru turun juga. bahwa kloter II masih tertinggl jauh, diperkirakan ±1 jam lagi baru sampai di pos II. Mengingat persediaan air yang sudah habis kloter I memutuskan unutk melanjukan turun.

18.24 wib. Kloter I tiba di basecamp Sindoro dengan selamat, kemudian pada 20.10 wib disusul kloter II tiba juga. Setelah semua berkumpul kami pun meninggalkan Basecamp. Terima Kasih Sindoro. Salam lestari.
Cita-cita pakai toga digunung tercapai
Full team
         Sekedar Sharing aja, berikut ini budget dalam pendakian ini, Karena setiap team pendaki punya selera masing- masing dalam hal memilih menu masakan, tentu harga untuk sebuah pendakian akan beragam.

Peserta pendakian 8 Orang

Sewa Tenda kapasitas 4  80.000
Sewa kompor 30.000
Tiket Masuk @5000 40.000
Parkir motor @5000 20.000
Sewa Ojek @12500 ( Normal nya 15000) 100.000
Belanja Konsumsi 140.000
Beli Ayam 60.000
Total 470000
 Per orang nya 470000/8 = 58.750
 (Beberapa alat minjem dari temen, jadi lebih irit)

By : Satria & Catatan Sindy

Senin, 16 Februari 2015

Jalan 2015 - Mengawali Tahun Baru

      Hay the bajs and the gank kembali lagi nih,rasanya udah lama ya ga dengar cerita jalan – jalan nya the bajs, oke buat yang udah ga sabar dengar cerita jalan – jalan terbaru dari the bajs kita simak ya ceritanya. Hemmmm jadi the bajs pada tanggal 4 februari 2014 kita memutuskan untuk keliling kota Jogja, ehmm tapi kali ini dengan cara yang berbeda,tidak naik motor tapi dengan naik trans jogja ( itu lho bus yang saat ini masih di anggap kece di kota gudeg ) hahahaha apa sih nih ane. Jadi kita semua berkumpul jam 10.00 di kampus 2, oya sebelumnya ane mau kenalin dulu nih personil yang ikut dalam ekspedisi tour de Jogja city oke langsung saja dari sudut kanan ada mas Edo,Satria,Stefy,dan jrengggggg mba jenny mba jenny ini adalah gebetannya mas edo...hahahaha dan ane sendiri orang terkece di tongkrongan the bajs denit.... hahahaaha. Narsis ya ane, ya walupun ga semua yang ikut personil the bajs sih,tapi gpp yg penting jalan. Setelah semua berkumpul di kampus 2 kami pun berjalan menuju halte trans jogja yang ada di janti bawah,tadinya mau naik dari halte yang dekat sahid tapi karena klo naik dari situ ntar rutenya jadi mutar mutar. 
     Tepat pukul 10.15 kami melangkahkan kaki menuju halte janti bawah, dibawah sinar matahari yang menyengat kami berjalan melalui dg 1 setelah sebelumnya mampir dulu ke indomaret untuk beli perbekalan ( yakelah bahasanya kayak mau pergi jauh aja yak... hahaha ). Nah di perjalanan menuju janti,di gang dg 1 kita bertemu dengan sesosok wanita berambut panjang,yg sepertinya ane kenal dia siapa,dan taraaaaa ternyata itu adek ane si dita, ya sudah kita langsung samperin saja si dita, dan langsung menagajaknya bergabung dengan kami, karna dia juga gada kegiatan. Jadi rombongan kita bertambah 1 orang, setelah kira – kira berjalan 20 menitan kita sampai di halte janti bawah, dan langsung saja kita membeli tiket dengan harga 3.600/orang ( tanggung banget ga sih itu harganya bro,tapi apa mau dikata harganya udah dari sononya segitu kita ngikut aja dah ). Oke setelah menunggu kira – kira 15 menit bus yg akan kita tumpangi datang juga,kita naik bus dengan jalur 1A dan nanti turun di halte malioboro 3, depan benteng vrdenburg suasana di dalam bus cukup rame tpi ga rame – rame banget sih,soalnya setelah halte rs betesda kita semua bisa duduk kok....hehehe.
        Perjalanan menuju malioboro di tempuh dalam waktu 30 menit ya maklum namanya juga naik angkutan umum,jadinya muter – muter gitu deh. Tepat pukul 11.20 kita tiba di halte malioboro 3,langsung aja dah tuh kite semua turun dan destinasi kita yang pertama adalah museum benteng vredenburg. Langsung aja kita serbu tuh benteng,o iya harga tiket masuk museum benteng vredenburg murah kok Cuma 2rb aja per orangnya ( harga mahaisswa banget kan,selain itu kita juga bisa dapat pengetahuan gitu deh,yuk makanya ke museum ). 


Ini die nih tiket masuk museum nya

 Setelah membeli tiket masuk, kita langsung deh amsuk menuju ruang diorama 2, didalam ruang diorama 2 ini ada diorama yang menceritakan masa – masa bangsa kita bangsa Indonesia dalam melawan penjajah,didalamnya tuh ada diorama yang menceritakan peristiwa penting yang terjadi pada saat itu. Ruangannya gelap gitu hanya di terangi oleh cahaya lampu yang ga begitu terang,tapi untung nya adem didalam. Cocok sih buat yang jalan bawa pasangan atau gebetan,ya kayak mas edo gitu deh...hehehe. tadinya sih ane juga mau bawa pasangan tapi doi sibuk, jadinya ga jadi deh... wkwkwkw.

               ni salah satu koleksi dari ruangan diorama 2 ( mesin cetak surat kabar pada massanya)

      Didalam situ kita lihat – lihat beberapa koleksi dan tidak lupa dong kita berfoto bersama... hahaha. Didlam situ juga kita malah lihat orang yang lagi pdkt....wkwkwwk ( ihir asalole,ici icik bremmmmm ).

Berfoto bersama ibu negara penjahit sang saka Merah Putih
Nih klo yg mau tau gebetannya mas edo ( ihir icik icik kewer kewer)
Ini yg namanya stefy ( lagi main gamelan doi )

Kita di ruangan diorama 2 sekitar 20 – 25 menitan lah,setelah puas melihat – lihat dan berfoto ria didalam kita lanjut ke ruangan diorama 3 yang berada dibelakang bangunan benteng. Masuk ke ruang diorama 3 kita akan disambut sama suara dentuman senjata,ceritanya kita akan dibawa ke masa peperangan dulu.
Foto ma patung tentara dulu.......
Bangsat sedang duduk2 santai 
   ni ceritanya lagi foto candit gitu
setelah puas ke ruang diorama 3,kita lanjut lagi ke ruang diorama 4 dan 1, sama aja sih kayak ruangan diorama yg lain yg kita lihat ya koleksi benda – benda jaman dulu.... hehehe ( namanya juga museum ) .........
           
Pemuda dan pemudi harapan orang tua dan bangsa  nih ( laki2 calon mantu idaman ibu2 Indonesia  )
    Setelah puas berkeliling dan berfoto ria di museum benteng vredenburg,tiba – tiba perut merasa keroncongan,iya sih lagian juga udh jam 1.15 juga udah waktunya makan siang,lalu kami pun berunding untuk menentukan mau makan dimana,awalnya sih ane ngusulin makan di beringharjo aja, tapi si edo kga mau ntar takut ketemu orang tuanya dia. Ya udh setelah melakukan perundingan yang cukup alot ( hehehe udeh kayak perundingan meja bundar aje ye ) kita memutuskan untuk makan di soping. Ya udh karena perut sudah berteriak oy makan oy makan...... kita langsung cus aja ke sana.....  

      Untuk foto – foto makannya ga ada ye berhubung kita semua sudah kelaparan jadi gada yang ingat untuk foto.... hehehehe

      Setelah perut terisi kita melanjutkan perjalanan menuju taman sari,karena bangsat dan stefy belum pernah ke taman sari, yaudah kita ke taman sari. Berjalan menembus pengatnya panas kota Jogja, oiya sebelum ke taman sari kita tadsinya mau mapir ke kraton tapi karena jam sudah menunjukkan pukul 14.30 dan kraton juga udah tutup jadinya ga jadi deh kita ke kratonnya. Ya udah kita mampir aja ke museum sonobudoyo kan sekalian mampir. Museum sonobudoyo hampir sama sih kyak museum benteng vredenburg,museum ini juga mengoleksi benda – benda bersejarah peninggalan nenek moyang kita dulu. Untuk masuk ke museum sonobudoyo kita tak perlu merogoh kocek terlalu banyak karena harga tiketnya murah kok cukup 3rb.orang................................

Tiket masuk museum sonobudoyo
      Setelah membayar tiket masuk kita langsung melihat – lihat koleksi museum, ga lam kok kita disini karena udah capek dan ngantuk juga sih jadi kita hanya lihat – lihat aja dan ga foto – foto seheboh di benteng vredenburg. Di museum sonobudoyo ada pendopo tapi pake gapura bali gitu,dan kita memutuskan untuk beritirahat sejenak dipendopo itu. Asiknya bosss angin semilirnya udah kayak dipantai aja rasanya... hihihihihi....... udah puas tiduran dan istirahat kita lanjut menuju tujuan akhir dari perjalanan ini yaitu taman sari,lumayan juga jalan dari museum sonobudoyo ke taman sari bikin betis dan kaki gempor broooo........ namanya juga petualang ga boleh ngeluh dong walau capek dan panas...... setelah kita berjalan selama 25 menit kita sampe di taman sari kira2 pukul 15.20............ karena udah kesorean jadi gerbang utamanya udah tutp,kita harus muter klo mau masuk ke dalam lewat perkampungan penduduk,setelah menyusuri kampung – kmapung akhirnya kita sampai juga di dalam taman sari yaitu diruang bawah tanahnya.............. langsung aja dong ya namanya juga petualang canggih, kita langsung foto2 didalam dan inilah bebrapa karya kami......

Foto didepan gerbang masuk taman sari




didalam ruang bawah tanah taman sari
  berasa pa gitu ada cahayanya di atas

masih foto diruang bawah tanah 
      kami ditaman sari sekitar 2jaman, setelah puas berfoto dan menikmati taman sari kami pun pulang menuju babarsari,karena udah ga sanggup lagi untuk jalan kaki ke halte trans jogja yg ada di taman pintar kami meutuskan naik becak. Dengan biaya perbecak 10rb,dan kami mengunakan 3 becak,dengan komposisi penumpang adalah ane ma satria,dita ma stefy dan edo ma jenny. Di perjalanan ane ma satria diceritain sesuatu yang religius sama tukang becaknya,gara2 die lihat ane pake gelang salib, trus doi bialng gini ke ane kamu katolik mas,ane jawab aja iya pak kenapa emangnya pak. Terus si bapaknya malah bilang gini saya dulu kecil sampai tahun 90an muslim lho mas ( ane dalam hati ni si bapak kesambet apaan sih kok tiba2 ngomongin bginian ) trus krna ga enak kan ma bpaknya ya udh ane dengerin aja die crta, terus ktanya si bapak tpi dri tahun 90 an sampai sekarang saya katolik mas,ane dengan  kok bisa pak ( ternyata si bapaknya jadi katolik karena dia mimpi ketemu Yesus,nah lho serem kga tuh ane jadi ingat ma teman ane klo bgtu critanya  yg diman die juga pernah mimpi ketemu Yesus ) terus nih si bapak ceritalah pengalamannya menjadi pengikut Kristus dan ternyata bapaknya si bapak becak ini adalah seorang ustad anjir dalam hati ane kaga berantem tuh ma bapaknya klo dia bilang mau pindah agama,tapi si bapaknya bapak ini santai aja malah dia menyerahkan semuanya ke si bapak pengemudi becak ini.... hahaha.... karena ane udah males dengerin cerita yang berbau holly2 gitu ya udah ane alihin aja pembicaraan ke topik lain ma si bapak becak ini................. dan setelah melalui banyak pembicaraan ma sibapak becak ini,sampailah kami di halte trans jogja taman pintar..... lalu kami membeli tiket busnya dan menunggu bus datang sama seperti berangkat tadi kami naik bus jalur 1A,dan tidak seperti berangkat ternyata didalam bus penuh sesak dengan penumpang,hya mungkin karena jam pulang kantor dan sekolah kali yak jadinya rame,dan akibatnya kita jadi berdiri lama untuk mengantri kursi yg kosong................... dan akhirnya kami pun turun di halte janti atas yaitu di dekat gang delima dan langsung menuju kampus untuk ngambil motor.......... ya ini lah cerita dari the bajs memasuki awal tahun 2015 dengan jalan2 di kota Jogja tunggu cerita selanjutnya ya dari kami.............

by : @uripbacken