Selasa, 11 Agustus 2015

Journey Pahawang


Hay pecinta jalan – jalan dan penikmat keindahan alam kita jumpa lagi di saujanasemesta@blogspot.com , kali ini mimin mau share liburan mimin ke Pulau Pahawang, Lampung. 

Perjalanan kali ini bermula dari teman mimin yang mengajak untuk ikut open trip ke Pahawang bernama Susi,ya udah mimin terima aja ajakannya itung – itung udah lama ga liburan jauh, hehehehe. Oya biaya open trip ini termasuk murah lho Cuma 400 ribu rupiah namun, not include sewa alat snorkling dan ongkos bus Jakarta – Merak. Oya personil yang berangkat trip kali ini ada Susi, Mega - temannya Susi-, Om Gatot - temannya Mega -, dan mimin Denit. Dan masih banyak lagi rombongan yang akan bergabung di merak total rombongan trip ada 40an orang. rip ke Pahawang dari tanggal 7 – 9 agustus 2015, kami bertiga memutuskan untuk berangkat dari Tol Kebon Jeruk dan si om Gatot menunggu di Lampung karena doi orang Lampung. 

7 Agustus 2015 - Bersiap untuk Perjalanan Malam

Tepat pukul 16.30 ane pulang kantor dan menuju kost lalu mandi dan packing, dan pukul 19.00 ane cus meluncur ke kost Susi karena ane sekalian mau titip motor biar nanti pas pulang dari Pahawang ga susah cari kendaraan ke kostan. Motor Revo dengan plat A pun melaju menyusuri jalanan ibu kota yang memang setiap menjelang weekend macetnya luar biasa padat. 
Sebelum berangkat si Susi nge WA ane nitip dibelikan antimo yaudah ane mampir dulu di sebuah minimarket depan rumah sakit Pelni. Setelah membeli pesanan Susi dan membeli bekal pribadi, ane langsung cus kembali menuju kost Susi. Satu jam kemudian ane sampai di kost Susi, dengan omelannya dia menyambut ane “ gimana sih Nit katanya jam 7 sampai sini, udah keburu laper nih kita nungguin elu” ya maap deh mba sus celetuk ane, kayak gatau Jakarta aja mba ni kan Jakarta bukan Jogja, hahahaha. 
Di kost Susi ane dikenalin ma Mega yang merupakan teman satu kantor Susi, ya udah kita pun lanjut makan kita makan malam di warung nasi uduk dekat kost Susi. Makanan yang kami pesan pecel lele karena memang tinggal itu yang tersedia, konon katanya warung uduk disini sangat enak dan terkenal jadi kalau udah lewat jam 7 malam, makanannya udah pada habis semua. Setelah menunggu beberapa menit makanan pun datang langsung saja kami bersantap malam sambil bercerita. Setelah kenyang kami pun kembali ke kost Susi untuk mengambil tas dan bersiap cus ke Merak.

Tepat pukul 21.00 kami sudah berada di tol Kebon Jeruk, kami menunggu bus jurusan ke Merak malam itu, gerimis pun turun namun tidak berlangsung lama sih. Setelah menunggu 25 menit akhirnya bus jurusan Merak datang, kami naik langsung saja naik. Kondisi didalam bus ketika itu penuh namun masih ada beberapa kursi yang kosong, dan kami pun duduk berpencar Susi ma Mega di bagian depan dan ane dapat kursi di belakang sebelum smoking areaPerjalanan Kebon Jeruk – Merak di tempuh dalam waktu 2 jam berarti kami akan sampai di Merak sekitar pukul 23.00, karena malam itu kondisi perut sudah terisi dan badan juga capek karena habis kerja jadi di bus ane cuma tidur aja. 
Tarif bus Jakarta merak sebesar 30 ribu rupiah, untuk rutenya bus nanti akan keluar di Gerbang tol Serang Timur lalu masuk tol lagi dan keluar di gerbang Tol Cilegon Timur lalu menyusuri kota Cilegon Sampai Pelabuhan Merak.

Sekitar pukul 23.00 an kami pun sampai di pelabuhan Merak dan ane ngecek di grup WA trip bahwa kita akan berkumpul di Alfam*rt, ane bersama Susi dan Mega lalu pun menuju tempat yang dijanjikan dan kami disana bergabung dengan rombongan trip lainnya yang berangkat dari Slipi dan Kampung Rambutan. Setelah berkenalan dengan yang lainnya lalu kami membayar sisa perjalanan yang sebelumnya udah di dp 200 ribu. Setelah di-briefing sama Om Pras - ketua rombongan - kami pun berdoa lalu berjalan memasuki kapal yang akan membawa kami ke Pulau Sumatra. 
Kapal ferry Merak – Bakauheni ini lebih besar dari ferry yang ane pernah naikin waktu nyebrang dari Jawa menuju Bali, dan Bali menuju Lombok. Perjalanan Merak – Bakauheni di tempuh dalam waktu 2 jam saja. Di kapal kita dapat ruangan lesehan jadi bisa tidur deh selama perjalanan karena memang kita jalan malam jadi mendingan tidur kan ya bray biar bisa hemat tenaga biar besok pas di Pahawang bisa nikmatin liburannya hehehe. 

8 Agustus 2015 - Selamat Datang Di Pahawang

Pukul 04.00 dini hari kapal merapat di dermaga Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dan Welcome to Sumatra guys, suasana pelabuhan Bakauhuni pun sudah rame walau gelap masih menyelimuti. Setelah keluar dari dermaga Om Pras pun meminta kita berkumpul untuk pembagian mobil yang akan kita naiki menuju ke Ketapang, dermaga sebelum menuju pulau Pahawang. Rombongan ane langsung menuju mobil APV silver yang udah di tentuin ma Om Pras, satu mobil dengan 2 perempuan yang bernama Citra dan siapa ane lupa satu laginya, ternyata rombongan mba-mba itu juga ada temannya yang menunggu di Lampung. Langsung aja mobil APV cus membelah jalanan Lampung menuju Ketapang.


Waktunya Liburan Guysss

Di mobil, ada ane di paling belakang, terus Susi, Mega, dan mba siapa ane lupa, lalu di depan ada Citra bersama pak sopir.  Tipikal sopir – sopir di sini dan di Pulau Jawa berbeda, mereka di sini kalau bawa mobil penuh dengan semangat jadi kami penumpang pun serasa naik roller coaster bray. Ya kalau ane sih udah biasa karena sopir-sopir di Sulawesi juga begitu, hehehe. Dari pelabuhan Bakauheni kami menuju Bandar Lampung, ibu kota propinsi Lampung, karena si Om Gatot dan teman dari dua mba itu menunggu untuk bergabung bersama kami. Selama di perjalanan sih ane tidur karena emang masih ngantuk banget dan kalau perjalanan ke dieng (lihat: Mengawali Tahun di Dataran Tinggi Dieng ) dulu dihibur sama lagu Aisyah, di sepanjang perjalanan ini kami dihiburnya sama lagu Geisha hahaha. Jalanan menuju Bandar Lampung mulus dengan track lurus dan cukup lebar.

Sekitar pukul 06.00 sampailah kita di Bandar Lampung, kami menuju kawasan Pelabuhan Panjang karena teman si mba itu menunggu di situ, setelah sampai naiklah si cowo itu. Sampai di lampu merah Sokaraja, si om Gatot menunggu. Di sepanjang perjalanan dari Bandar Lampung menuju Ketapang ane merasa heran soalnya bangunan di Lampung itu didepannya kayaknya ada semacam mahkotanya, lalu ane tanya aja ke si om Gatot, "Om itu apaan sih, kok ada mahkotanya gitu bangunannya?" kalau kata si om Gatot itu namanya Siger, itu hiasan yang di pake kalau wanita Lampung menikah dan emang di wajibkan ma Gubernurnya setiap bangunan harus ada Sigernya di depan, ya mungkin buat sebagai ciri khas dari suatu daerah aja kali ya.

Inilah yang namanya Siger
(Sumber: Google.com)

Siger yang ada di setiap bangunan di Lampung

Keluar dari Bandar Lampung memasuki Kabupaten Pesawaran, jalan yang tadinya mulus dan lebar berubah berganti sempit dan banyak lubang. Disinilah baru terlihat bagaimana bedanya jalan di luar Pulau Jawa, jalan yang sempit dan berkelok – kelok ditambah lubang sana sini membuat tidak nyaman. Ya tapi namanya kalau lagi wisata dinikmati ajalah hehehe. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam sampailah kita di Ketapang sebuah dermaga sebelum kita menuju ke Pahawang. Di situ kami sarapan dengan menu yang udah disiapkan oleh Om Pras, menu pagi itu nasi uduk dan telur bulat dengan ditemani secangkir teh manis panas ehm maknyus.... hahaha


Kita siap liburan ommm 
Dikapal kita foto dulu

Setelah sarapan lalu kami siap – siap dengan berganti pakaian untuk snorkling karena kami akan langsung snorkling di beberapa spot yang ada di Pahawang. Di sini udah banyak juga WC umumnya, dan harganya cukup "gila"  untuk pipis dan ganti baju kita dikenai tarif 3 ribu rupiah, kalau buang hajat 5 ribu rupiah ehm mahal juga. Sempat ane gojek ke Susi kita buat WC umum aja nih disini lumayan kan pendapatannya hahaha. 

Oke guys, silahkan menikmati foto-foto selama ane disana. Cerita selanjutnya ane lanjut di Bagian 2 ya 
Journey Pahawang Part-2
Taman Nemo Pahawang

Welcome to Pahawang 

Pose dulu kite

Pasukan trip pahawang

Pahawang dari atas 

Dipulau Klagian

dipulau pahawang kecil

panorama mode on Pulau Klagian


foto - foto lagi kite 
writen by : @uripbacken

Journey Pahawang Part 2

8 Agustus 2015 - Pahawang we ready!!!!
Berjumpa lagi di bagian kedua journey to Pahawang guys...
Setelah berganti dan bersih kami langsung cus ke Pahawang menaiki kapal nelayan gitu kapal nya mirip kayak yang dipakai waktu di Karimun, namun agak besar karena emang rombongan kita banyak guys. Dari dermaga ketapang kami menuju ke spot snorkling Klagian, perjalanan Ketapang – Klagian ditempuh sekitar 1,5 jam-an. Mesin kapal dimatikan dan jangkar pun ditambatkan, snorkling time yippi, langsung aja ane dan semua rombongan memakai perlengkapan snorkling dan byurrrrrr satu persatu dari kami menikmati laut Klagian. Disini agak diluar ekspektasi ane, warna karangnya biasa aja dan ikan pun sedikit dan kecil-kecil pula ehm namun tak apalah namanya juga baru spot pertama kalau rada kecewa dikit ya maklum lah ya, mungkin ada hal menarik lain yang ditawarin disini. 



Inilah Rombongan trip kami ayo foto 1,2,3
Setelah dari spot Klagian snorkling dilanjutkan ke spot Klagian Kecil. Disini alam bawah lautnya lebih mending-lah dari spot pertama, karangnya lebih bagus dan berwarna warni, ikannya pun beragam dan cukup banyak. Agak terhiburlah dari pada tempat yang pertama, tapi maaf nih karena rombongan ane belum punya kamera yang mumpuni untuk foto obyek bawah laut jadi foto dibawah lautnya ga bisa di share deh,ente bayangin aja ya,hehehe. 
Dari spot Klagian Kecil aktifitas dilanjutkan dengan makan siang di Pulau Klagian Kecil, maklum jam sudah menunjukkan waktunya makan dan panas matahari semakin terik, menu siang itu adalah masakan padang dengan lauk ayam dan kuah padang. Ditemani sepoinya angin pantai dan teduhnya pohon kelapa kami lahap menyantap makan siang itu. Setelah beres makan sayang dong kalau ga eksplor pulau Klagian Kecil ini langsung aja kita foto – foto dengan latar belakang pulau dan laut dan bersantai menikmati angin dan ayunan yang ada di salah satu pohon di pulau itu.



berfoto bersama 

Pulau Pahawang dari atas, diambil dengan kamera drone
Setelah puas mengeksplor dan berfoto di sini, perjalanan kami dilanjutkan menuju ke cottage yang ada di Pulau Pahawang. Perjalan ke Pahawang di tempuh selama kurang lebih 2 jam, dan sesampainya di Pahawang rombongan ane malah singgah dulu di warung untuk menikmati kelapa muda, sedangkan yang lainnya berjalan menuju cottage hahaha. Emang dasar rombongan yg aneh. Setelah selesai menikmati kelapa muda kami pun berjalan menuju cottage, sebelumnya Mega udah jalan duluan ke cottage karena kebelet. Ane, Susi dan Om Gatot menyusul, kami bertiga sempat kehilangan arah dan jejak karena tadi kami ga ikut rombongan besar menuju ke cottage, jadilah kami muter – muter. Sempat diberitahu oleh mba-mba yang lagi jaga warung, mau kemana mas,kata si mba itu lalu kami pun menjawab mba tadi liat ada rombongan orang yang banyak banget lewat sini ga mba, mereka ke mana ya mba. Kata si mbanya oh lurus aja mas tadi mereka ke sana ikutin paving blok aja ntar nemu kok villa nya. Oke mba kata kami, makasih ya mba warung kita diselamatkan, setelah berjalan menyusuri paving kami pun mulai merasa aneh kok, ini ga ketemu – ketemu cottage nya benar ga sih ini jalannya, paving ya juga udah gada lagi,namun kami tetap berjalan saja dan akhirnya kami menemukan cottage kami. Dan langsung saja kami mandi dan bersih – bersih karena kami pikir sudah tidak ada acara main – main ke laut lagi. Namun, tak disangka Om Pras memberitahu bahwa kami akan snorkling lagi dan melihat sunset di pulau pahawang kecil. Sempat dilema karena badan udah bersih dan sudah tampil kece eh malah ada acara nyebur-nyebur lagi. Kalau ga ikut sayang juga sih dan pasti bosan juga kalau cuma di cottage, yaudah akhirnya ane memutuskan untuk ikut nyebur lagi bairin deh mandi dua kali soalnya sayang udah jauh-jauh ke sini ga nyobain semuanya, dan karena Susi, Mega, Om Gatot juga nyebur well akhirnya ane ganti baju yang tadi dipake untuk snorkling, dan lets go to underwater, hahaha. 
Jam menunjukan pukul 15.30 kita berangkat menuju spot snorkling Taman Nemo, karena disini banyak nemonya dan memang dijadikan sebagai tempat budidaya nemo. Walaupun rada males sih nyebur setelah sampai di sana dan sempat diem dulu diatas kapal tapi karena tergiur oleh celetukan teman-teman yg udah pada nyebur dan pada bilang disini bagus cuy tempatnya,ayo nyebur akhirnya ane nyebur juga deh. Oya jika kita berenang sedikit ke arah sana kita bisa menemukan bangunan seperti candi dan ada tulisan Pahawang Island. Dan ternyata disana lebih bagus lagi daripada di Taman Nemo,banyak nemo-nemo berkeliaran dan menurut ane ini adalah tempat snorkling yang keren banget dibandingkan 2 tempat sebelumnya. Wow amazing view ndessss. Kami tidak menghabiskan banyak waktu untuk snorkling disini karena agenda selanjutnya adalah melihat sunset di Pulau Pahawang Kecil, langsung aja deh kami menuju pulau Pahawang Kecil untuk melihat sunset, jaraknya ga terlalu jauh cukup 30 menit saja kita sudah sampai di Pahawang Kecil.

Di Pulau Pahawang Kecil 
Sayang waktu kita sampai di Pahawang Kecil cuaca kurang mendukung, dilangit terlihat semburat mendung kelabu gitu. Ya udah deh mendung datang liburan harus tetap ceria dong ya, kan kita masih bisa foto-foto cantik dan kece giduhh. Oya di pahawang kecil kami sempat ngobrol sama penjaga pulau, katanya sih Pulau Pahawang Kecil ini adalah pulau milik orang Perancis, ehm miris ane pertama dengarnya, namun setelah ngbrol sama bapak penjaga pulau yang ane lupa namanya sebut saja pak bowo ya guys., kata doi pulau ini milik orang Indonesia kok namanya Pak Joko doi asli Solo namun udah lama tinggal di Perancis dan villa juga pulau ini sering di kunjungi ma temannya doi yang orang Perancis makanya penduduk sekitar ngiranya Pahawang Kecil ini punya orang Perancis. Padahal si orang Perancis ini join aja ma si Pak Joko, dan si bapak penjaga ini pun bercerita banyak mulai dari pulau yang di sebelahnya yang ternyata punya Gubernur Lampung. begitulah cerita singkat dari Pulau Pahawang kecil. Isu jual beli pulau emang lagi marak guys.

Oke guys, kita lanjut dengan menikmati foto-foto yang ane dapetin disana dulu, cerita selanjutnya ane posting selanjutnya ya, sabar yak, maklum orang sibuk (baca: males nulis) hahaha







Langit sore

Mode Panorama