Selasa, 11 Agustus 2015

Journey Pahawang


Hay pecinta jalan – jalan dan penikmat keindahan alam kita jumpa lagi di saujanasemesta@blogspot.com , kali ini mimin mau share liburan mimin ke Pulau Pahawang, Lampung. 

Perjalanan kali ini bermula dari teman mimin yang mengajak untuk ikut open trip ke Pahawang bernama Susi,ya udah mimin terima aja ajakannya itung – itung udah lama ga liburan jauh, hehehehe. Oya biaya open trip ini termasuk murah lho Cuma 400 ribu rupiah namun, not include sewa alat snorkling dan ongkos bus Jakarta – Merak. Oya personil yang berangkat trip kali ini ada Susi, Mega - temannya Susi-, Om Gatot - temannya Mega -, dan mimin Denit. Dan masih banyak lagi rombongan yang akan bergabung di merak total rombongan trip ada 40an orang. rip ke Pahawang dari tanggal 7 – 9 agustus 2015, kami bertiga memutuskan untuk berangkat dari Tol Kebon Jeruk dan si om Gatot menunggu di Lampung karena doi orang Lampung. 

7 Agustus 2015 - Bersiap untuk Perjalanan Malam

Tepat pukul 16.30 ane pulang kantor dan menuju kost lalu mandi dan packing, dan pukul 19.00 ane cus meluncur ke kost Susi karena ane sekalian mau titip motor biar nanti pas pulang dari Pahawang ga susah cari kendaraan ke kostan. Motor Revo dengan plat A pun melaju menyusuri jalanan ibu kota yang memang setiap menjelang weekend macetnya luar biasa padat. 
Sebelum berangkat si Susi nge WA ane nitip dibelikan antimo yaudah ane mampir dulu di sebuah minimarket depan rumah sakit Pelni. Setelah membeli pesanan Susi dan membeli bekal pribadi, ane langsung cus kembali menuju kost Susi. Satu jam kemudian ane sampai di kost Susi, dengan omelannya dia menyambut ane “ gimana sih Nit katanya jam 7 sampai sini, udah keburu laper nih kita nungguin elu” ya maap deh mba sus celetuk ane, kayak gatau Jakarta aja mba ni kan Jakarta bukan Jogja, hahahaha. 
Di kost Susi ane dikenalin ma Mega yang merupakan teman satu kantor Susi, ya udah kita pun lanjut makan kita makan malam di warung nasi uduk dekat kost Susi. Makanan yang kami pesan pecel lele karena memang tinggal itu yang tersedia, konon katanya warung uduk disini sangat enak dan terkenal jadi kalau udah lewat jam 7 malam, makanannya udah pada habis semua. Setelah menunggu beberapa menit makanan pun datang langsung saja kami bersantap malam sambil bercerita. Setelah kenyang kami pun kembali ke kost Susi untuk mengambil tas dan bersiap cus ke Merak.

Tepat pukul 21.00 kami sudah berada di tol Kebon Jeruk, kami menunggu bus jurusan ke Merak malam itu, gerimis pun turun namun tidak berlangsung lama sih. Setelah menunggu 25 menit akhirnya bus jurusan Merak datang, kami naik langsung saja naik. Kondisi didalam bus ketika itu penuh namun masih ada beberapa kursi yang kosong, dan kami pun duduk berpencar Susi ma Mega di bagian depan dan ane dapat kursi di belakang sebelum smoking areaPerjalanan Kebon Jeruk – Merak di tempuh dalam waktu 2 jam berarti kami akan sampai di Merak sekitar pukul 23.00, karena malam itu kondisi perut sudah terisi dan badan juga capek karena habis kerja jadi di bus ane cuma tidur aja. 
Tarif bus Jakarta merak sebesar 30 ribu rupiah, untuk rutenya bus nanti akan keluar di Gerbang tol Serang Timur lalu masuk tol lagi dan keluar di gerbang Tol Cilegon Timur lalu menyusuri kota Cilegon Sampai Pelabuhan Merak.

Sekitar pukul 23.00 an kami pun sampai di pelabuhan Merak dan ane ngecek di grup WA trip bahwa kita akan berkumpul di Alfam*rt, ane bersama Susi dan Mega lalu pun menuju tempat yang dijanjikan dan kami disana bergabung dengan rombongan trip lainnya yang berangkat dari Slipi dan Kampung Rambutan. Setelah berkenalan dengan yang lainnya lalu kami membayar sisa perjalanan yang sebelumnya udah di dp 200 ribu. Setelah di-briefing sama Om Pras - ketua rombongan - kami pun berdoa lalu berjalan memasuki kapal yang akan membawa kami ke Pulau Sumatra. 
Kapal ferry Merak – Bakauheni ini lebih besar dari ferry yang ane pernah naikin waktu nyebrang dari Jawa menuju Bali, dan Bali menuju Lombok. Perjalanan Merak – Bakauheni di tempuh dalam waktu 2 jam saja. Di kapal kita dapat ruangan lesehan jadi bisa tidur deh selama perjalanan karena memang kita jalan malam jadi mendingan tidur kan ya bray biar bisa hemat tenaga biar besok pas di Pahawang bisa nikmatin liburannya hehehe. 

8 Agustus 2015 - Selamat Datang Di Pahawang

Pukul 04.00 dini hari kapal merapat di dermaga Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dan Welcome to Sumatra guys, suasana pelabuhan Bakauhuni pun sudah rame walau gelap masih menyelimuti. Setelah keluar dari dermaga Om Pras pun meminta kita berkumpul untuk pembagian mobil yang akan kita naiki menuju ke Ketapang, dermaga sebelum menuju pulau Pahawang. Rombongan ane langsung menuju mobil APV silver yang udah di tentuin ma Om Pras, satu mobil dengan 2 perempuan yang bernama Citra dan siapa ane lupa satu laginya, ternyata rombongan mba-mba itu juga ada temannya yang menunggu di Lampung. Langsung aja mobil APV cus membelah jalanan Lampung menuju Ketapang.


Waktunya Liburan Guysss

Di mobil, ada ane di paling belakang, terus Susi, Mega, dan mba siapa ane lupa, lalu di depan ada Citra bersama pak sopir.  Tipikal sopir – sopir di sini dan di Pulau Jawa berbeda, mereka di sini kalau bawa mobil penuh dengan semangat jadi kami penumpang pun serasa naik roller coaster bray. Ya kalau ane sih udah biasa karena sopir-sopir di Sulawesi juga begitu, hehehe. Dari pelabuhan Bakauheni kami menuju Bandar Lampung, ibu kota propinsi Lampung, karena si Om Gatot dan teman dari dua mba itu menunggu untuk bergabung bersama kami. Selama di perjalanan sih ane tidur karena emang masih ngantuk banget dan kalau perjalanan ke dieng (lihat: Mengawali Tahun di Dataran Tinggi Dieng ) dulu dihibur sama lagu Aisyah, di sepanjang perjalanan ini kami dihiburnya sama lagu Geisha hahaha. Jalanan menuju Bandar Lampung mulus dengan track lurus dan cukup lebar.

Sekitar pukul 06.00 sampailah kita di Bandar Lampung, kami menuju kawasan Pelabuhan Panjang karena teman si mba itu menunggu di situ, setelah sampai naiklah si cowo itu. Sampai di lampu merah Sokaraja, si om Gatot menunggu. Di sepanjang perjalanan dari Bandar Lampung menuju Ketapang ane merasa heran soalnya bangunan di Lampung itu didepannya kayaknya ada semacam mahkotanya, lalu ane tanya aja ke si om Gatot, "Om itu apaan sih, kok ada mahkotanya gitu bangunannya?" kalau kata si om Gatot itu namanya Siger, itu hiasan yang di pake kalau wanita Lampung menikah dan emang di wajibkan ma Gubernurnya setiap bangunan harus ada Sigernya di depan, ya mungkin buat sebagai ciri khas dari suatu daerah aja kali ya.

Inilah yang namanya Siger
(Sumber: Google.com)

Siger yang ada di setiap bangunan di Lampung

Keluar dari Bandar Lampung memasuki Kabupaten Pesawaran, jalan yang tadinya mulus dan lebar berubah berganti sempit dan banyak lubang. Disinilah baru terlihat bagaimana bedanya jalan di luar Pulau Jawa, jalan yang sempit dan berkelok – kelok ditambah lubang sana sini membuat tidak nyaman. Ya tapi namanya kalau lagi wisata dinikmati ajalah hehehe. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam sampailah kita di Ketapang sebuah dermaga sebelum kita menuju ke Pahawang. Di situ kami sarapan dengan menu yang udah disiapkan oleh Om Pras, menu pagi itu nasi uduk dan telur bulat dengan ditemani secangkir teh manis panas ehm maknyus.... hahaha


Kita siap liburan ommm 
Dikapal kita foto dulu

Setelah sarapan lalu kami siap – siap dengan berganti pakaian untuk snorkling karena kami akan langsung snorkling di beberapa spot yang ada di Pahawang. Di sini udah banyak juga WC umumnya, dan harganya cukup "gila"  untuk pipis dan ganti baju kita dikenai tarif 3 ribu rupiah, kalau buang hajat 5 ribu rupiah ehm mahal juga. Sempat ane gojek ke Susi kita buat WC umum aja nih disini lumayan kan pendapatannya hahaha. 

Oke guys, silahkan menikmati foto-foto selama ane disana. Cerita selanjutnya ane lanjut di Bagian 2 ya 
Journey Pahawang Part-2
Taman Nemo Pahawang

Welcome to Pahawang 

Pose dulu kite

Pasukan trip pahawang

Pahawang dari atas 

Dipulau Klagian

dipulau pahawang kecil

panorama mode on Pulau Klagian


foto - foto lagi kite 
writen by : @uripbacken

Journey Pahawang Part 2

8 Agustus 2015 - Pahawang we ready!!!!
Berjumpa lagi di bagian kedua journey to Pahawang guys...
Setelah berganti dan bersih kami langsung cus ke Pahawang menaiki kapal nelayan gitu kapal nya mirip kayak yang dipakai waktu di Karimun, namun agak besar karena emang rombongan kita banyak guys. Dari dermaga ketapang kami menuju ke spot snorkling Klagian, perjalanan Ketapang – Klagian ditempuh sekitar 1,5 jam-an. Mesin kapal dimatikan dan jangkar pun ditambatkan, snorkling time yippi, langsung aja ane dan semua rombongan memakai perlengkapan snorkling dan byurrrrrr satu persatu dari kami menikmati laut Klagian. Disini agak diluar ekspektasi ane, warna karangnya biasa aja dan ikan pun sedikit dan kecil-kecil pula ehm namun tak apalah namanya juga baru spot pertama kalau rada kecewa dikit ya maklum lah ya, mungkin ada hal menarik lain yang ditawarin disini. 



Inilah Rombongan trip kami ayo foto 1,2,3
Setelah dari spot Klagian snorkling dilanjutkan ke spot Klagian Kecil. Disini alam bawah lautnya lebih mending-lah dari spot pertama, karangnya lebih bagus dan berwarna warni, ikannya pun beragam dan cukup banyak. Agak terhiburlah dari pada tempat yang pertama, tapi maaf nih karena rombongan ane belum punya kamera yang mumpuni untuk foto obyek bawah laut jadi foto dibawah lautnya ga bisa di share deh,ente bayangin aja ya,hehehe. 
Dari spot Klagian Kecil aktifitas dilanjutkan dengan makan siang di Pulau Klagian Kecil, maklum jam sudah menunjukkan waktunya makan dan panas matahari semakin terik, menu siang itu adalah masakan padang dengan lauk ayam dan kuah padang. Ditemani sepoinya angin pantai dan teduhnya pohon kelapa kami lahap menyantap makan siang itu. Setelah beres makan sayang dong kalau ga eksplor pulau Klagian Kecil ini langsung aja kita foto – foto dengan latar belakang pulau dan laut dan bersantai menikmati angin dan ayunan yang ada di salah satu pohon di pulau itu.



berfoto bersama 

Pulau Pahawang dari atas, diambil dengan kamera drone
Setelah puas mengeksplor dan berfoto di sini, perjalanan kami dilanjutkan menuju ke cottage yang ada di Pulau Pahawang. Perjalan ke Pahawang di tempuh selama kurang lebih 2 jam, dan sesampainya di Pahawang rombongan ane malah singgah dulu di warung untuk menikmati kelapa muda, sedangkan yang lainnya berjalan menuju cottage hahaha. Emang dasar rombongan yg aneh. Setelah selesai menikmati kelapa muda kami pun berjalan menuju cottage, sebelumnya Mega udah jalan duluan ke cottage karena kebelet. Ane, Susi dan Om Gatot menyusul, kami bertiga sempat kehilangan arah dan jejak karena tadi kami ga ikut rombongan besar menuju ke cottage, jadilah kami muter – muter. Sempat diberitahu oleh mba-mba yang lagi jaga warung, mau kemana mas,kata si mba itu lalu kami pun menjawab mba tadi liat ada rombongan orang yang banyak banget lewat sini ga mba, mereka ke mana ya mba. Kata si mbanya oh lurus aja mas tadi mereka ke sana ikutin paving blok aja ntar nemu kok villa nya. Oke mba kata kami, makasih ya mba warung kita diselamatkan, setelah berjalan menyusuri paving kami pun mulai merasa aneh kok, ini ga ketemu – ketemu cottage nya benar ga sih ini jalannya, paving ya juga udah gada lagi,namun kami tetap berjalan saja dan akhirnya kami menemukan cottage kami. Dan langsung saja kami mandi dan bersih – bersih karena kami pikir sudah tidak ada acara main – main ke laut lagi. Namun, tak disangka Om Pras memberitahu bahwa kami akan snorkling lagi dan melihat sunset di pulau pahawang kecil. Sempat dilema karena badan udah bersih dan sudah tampil kece eh malah ada acara nyebur-nyebur lagi. Kalau ga ikut sayang juga sih dan pasti bosan juga kalau cuma di cottage, yaudah akhirnya ane memutuskan untuk ikut nyebur lagi bairin deh mandi dua kali soalnya sayang udah jauh-jauh ke sini ga nyobain semuanya, dan karena Susi, Mega, Om Gatot juga nyebur well akhirnya ane ganti baju yang tadi dipake untuk snorkling, dan lets go to underwater, hahaha. 
Jam menunjukan pukul 15.30 kita berangkat menuju spot snorkling Taman Nemo, karena disini banyak nemonya dan memang dijadikan sebagai tempat budidaya nemo. Walaupun rada males sih nyebur setelah sampai di sana dan sempat diem dulu diatas kapal tapi karena tergiur oleh celetukan teman-teman yg udah pada nyebur dan pada bilang disini bagus cuy tempatnya,ayo nyebur akhirnya ane nyebur juga deh. Oya jika kita berenang sedikit ke arah sana kita bisa menemukan bangunan seperti candi dan ada tulisan Pahawang Island. Dan ternyata disana lebih bagus lagi daripada di Taman Nemo,banyak nemo-nemo berkeliaran dan menurut ane ini adalah tempat snorkling yang keren banget dibandingkan 2 tempat sebelumnya. Wow amazing view ndessss. Kami tidak menghabiskan banyak waktu untuk snorkling disini karena agenda selanjutnya adalah melihat sunset di Pulau Pahawang Kecil, langsung aja deh kami menuju pulau Pahawang Kecil untuk melihat sunset, jaraknya ga terlalu jauh cukup 30 menit saja kita sudah sampai di Pahawang Kecil.

Di Pulau Pahawang Kecil 
Sayang waktu kita sampai di Pahawang Kecil cuaca kurang mendukung, dilangit terlihat semburat mendung kelabu gitu. Ya udah deh mendung datang liburan harus tetap ceria dong ya, kan kita masih bisa foto-foto cantik dan kece giduhh. Oya di pahawang kecil kami sempat ngobrol sama penjaga pulau, katanya sih Pulau Pahawang Kecil ini adalah pulau milik orang Perancis, ehm miris ane pertama dengarnya, namun setelah ngbrol sama bapak penjaga pulau yang ane lupa namanya sebut saja pak bowo ya guys., kata doi pulau ini milik orang Indonesia kok namanya Pak Joko doi asli Solo namun udah lama tinggal di Perancis dan villa juga pulau ini sering di kunjungi ma temannya doi yang orang Perancis makanya penduduk sekitar ngiranya Pahawang Kecil ini punya orang Perancis. Padahal si orang Perancis ini join aja ma si Pak Joko, dan si bapak penjaga ini pun bercerita banyak mulai dari pulau yang di sebelahnya yang ternyata punya Gubernur Lampung. begitulah cerita singkat dari Pulau Pahawang kecil. Isu jual beli pulau emang lagi marak guys.

Oke guys, kita lanjut dengan menikmati foto-foto yang ane dapetin disana dulu, cerita selanjutnya ane posting selanjutnya ya, sabar yak, maklum orang sibuk (baca: males nulis) hahaha







Langit sore

Mode Panorama 

Senin, 27 Juli 2015

Kekinian (haruskah kita kehilangan jatidiri)

hay guys lama tak menulis membuat ane gatal untuk mengisi blog saujanasemesta.blogspot.com ini kembali. Kali ini ane ga mau cerita tentang pengalaman liburan atau cerita mengenai destinasi wisata. Namun kali ini ane mau sedikit memeberikan opini mengenai hal yang sedang jadi fenomena baru di masyarakat. Yaitu mulai banyaknya orang yang menjadikan naik gunung dan wisata ke pantai atau lainnya sebagai gaya hidup, trend hobi atau perjalanan wisata, tanpa lebih mengerti lebih dalam mengenai falsafah atau makna sebenarnya dari naik gunung dan jalan – jalan dialam. Beberapa hari yang lalu ane membuka media sosial ane dan ane mendapatkan sebuah artikel tentang sebuah gunung yang populer di Indonesia dipenuhi oleh sampah dan ternyata yang membuangnya adalah para pendaki yang ngakunya mereka pecinta alam tapi malah ngerusak alam dengan cara membuang sampah sembarangan dan yang lebih mirisnya lagi adalah justru warga negara asing yang melakukan pemungutan samapah yang dibuang oleh para pecinta alam itu coba dong gimana ga malu apa kita sama mereka (yawalaupun diantara generasi kekinian juga masih banyak yang peduli dengan alam,yg bener2 peduli lho maksud ane).
Ga cuma digunung aja dipantai juga banyak sampahnya,kayak waktu ane dan kawan – kawan liburan ke karimun jawa di atas kapal ane ngeliat banyak sampah berserakan dilaut ketika kapal akan bersandar di dermaga pelabuhan karimun jawa. Mungkin kejadian ini terjadi karena banyaknya remaja sampai orang kekinian yang hanya memandang bahwa kegiatan traveling ke gunung atau pantai merupakan kegiatan yang dianggap sebagai kegiatan wisata belaka dan hanya mengejar kepuasan batin dan kegiatan utuk showup (pamer) dengan memotret diri dengan latar belakang gunung atau foto terus di upload di media sosial dan mendapatkan pujian dari orang lain.
Namun mereka lupa bahwa tujuan sebenarnya kegiatan travelling adalah untuk cara kita mensyukuri keindahan alam dan kejakjuban kita akan sebuah ciptaan dari yang Kuasa,dan ungkapan syukur kita karena di perjalanan hidup kita, kita bisa mendapatkan pengalaman yang belum tentu semua orang bisa rasakan dan dapatkan. Kini para pemuda kekinian hanya mengejar untuk berfoto dengan latar belakang gunung atau terumbu karang saja, mereka hanya mengejar nafsu dan hanya ingin pamer bahwa mereka sudah pernah ke tempat itu. Kini orang dengan mudah menentukan ingin pergi ke gunung ini ke gunung itu tanpa melakukan persiapan seperti mencari tau keadaan gunung disana seperti apa atau menyiapkan fisik agar ketika mendaki nanti tidak terjadi hal yang tidak diinginkan semua serba instan, hanya karena ingin mengikuti nafsu dan trend bahwa jika tidak ada foto lw di gunung, di istagram lw ga gaul atau lw ga berasa kece, namun mereka lupa bahwa niat saja tidak cukup ketika kita berada di alam,kita juga perlu persiapan karena alam itu buas alam itu penuh misteri kita harus mempunyai persiapan yang matang untuk bisa bersamanya.
Seperti layaknya kita mau mendekati seseorang yang kita suka kita tidak mungkin langsung menyatakan perasaan kita kepada orang yang kita suka kita butuh proses pendekatan,untuk mengetahui kebiasaan dari orang yang kita suka,untuk mencari kemistri diantara kita, barulah kita bisa mengungkapkan perasaan ke orang yang kita suka.
Begitupun dengan traveling ke gunung kita harus mencari informasi mengenai gunung yang akan kita kunjungi,lalu kita perlu mempersiapkan fisik dan menal dan yang terpenting adalah puncak bukannlah tujuan utama kita tujuan utama adalah bisa kembali dengan selamat,jika memang kondisi tubuh tidak memungkinkan untuk sampai puncak janganlah memaksakan,dan kita harus bisa membaca kondisi disana,kita harus mengetahui cuaca disana seperti apa dan mempersiapkan barang – barang yang akan kita butuhkan. Bukan hanya gagjet canggih dan peralatan lainnya,ingat tidak semua momen dalam hidup kita perlu di dokumentasikan ada kalanya momen itu hanya kita simpan di ingatan kita karena itu jauh lebih menarik dari pada momen yang didokumentasikan.

Dan tadi pagi ketika ane membuka media sosial ane, ane di kejutkan oleh foto yang di share oleh salah satu teman ane foto itu memperlihatkan benda pusaka negara kita,yaitu bendera merah putih yang merupakan lambang negara yang suci di coret – coret dan dibiarkan menyentuh tanah. Padahal dulu waktu ane kecil ane dididik untuk selalu hormat kepada lambang negara dan memperlakukannya dengan baik karena jika kita tidak menghormati lambang negara sama saja kita tidak menghargai negara ini. Dimana kita lahir dan tumbuh berkembang,bahkan ane dulu masih ingat pesan dari orang tua ane bahwa jangan sampai bendera itu menyentuh tanah jika bendera itu menyentuh tanah maka kamu bisa ditembak mati,dan waktu ane sma juga pernah ketika upacara petugas pengibar bendera salah melakukan pengibaran sehingga bendera tersebut terbalik menjadi putih merah dan mereka dihukum oleh guru dengan cara hormat kepada bendera setelah upacara selesai selama satujam,bukan hanya petugas benderanya saja namun seluruh murid kelas yang menjadi petugas dihukum. Kejam sih memang namun itukan bagian dari cara agar kita selalu hormat kepada negara ini dan sebagai rasa syukur kepada para pahlawan yang telah rela mempertaruhkan nyawa agar Sang Saka berkibar di bumi pertiwi. Tapi melihat kelakuan para remaja yang katanya kekinian yang katanya modernis yang katanya lebih memiliki akal dari masyarakat kampung malah dengan seenaknya saja mencoret – coret bahkan menaruh bendera merah putih di tanah dan memfoto lalu menyebarkannya di media sosial dengan maksud agar mereka keren agar mereka terkenal,itu sama saja mereka telah merendahkan harga diri mereka sendiri percuma dong mereka berteriak “gw udah berhasil foto di mahameru, gw bangga jadi orang Indonesia karena punya alam yang keren tapi kelakuan mereka sperti itu tidak ada hormatnya sama sekali terhadap lambang negara”. Untuk saya secara pribadi menyampaikan pesan kepada para pemuda dan pemudi kekinian untuk kembali mari kita semua memperbaiki moral kita,kita telaah dulu apakah kelaukan kita itu sudah mencerminkan anak muda yang baik atau belum. Jangan kita berteriak bahwa kami adalah penerus bangsa jadi kami bebas berekspresi sesuka kami,iya silahkan saja anda berekspresi namun ingat juga mengenai moral dan budi pekerti yang dulu ketika kecil kita sudah diajarkan baik oleh orang tua maupun guru. 

Kamis, 21 Mei 2015

Ngebolang di Ibu Kota Menyusuri Sisa - sia Jejak Belanda di Ibu Kota

Hay guys ane mau sharing perjalanan ane ngebolang sendirian di ibu kota, ya karena hari ini rabu 20 mei 2015 ane libur kerja krna masih dalam masa spd ( dinas keluar kota ) karena boring dan bete kalau hanya berdiam diri di kost yaudah ane memutuskan untuk berjalan – jalan menyusuri ibu kota. Oke tujuan ane adalah kawasan kota tua Jakarta Barat, waktu menunjukkan pukul 2 siang dan ane langsung saja menuju ke stasiun tanah abang kebetulan kost ane dekat dengan stasiun tanah abang,tinggal jalan sekitar 10 menit sampailah di stasiun, oya karna lapar ane sempat beli bekal dulu di stasiun, bekal sebuah roti O. Setelah memebeli roti langsung aja ane beli tiket krl (Comuter Jabodetabek), ga mahal Cuma 2rb aja harga tiket nya tapi ente harus menjaminkan uang sebesar 10rb tapi tennag aja uang nya nanti bisa di kembalikan lagi kok setelah ente kembaliin tiketnya. Karena krl yang langsung ke stasiun jakarta kota dari tanah abang tidak ada maka ane harus transit dulu ke stasiun kampung bandan dan dari sana nanti nyambung lagi naik krl menuju stasiun jakarta kota.
Salah Satu Koleksi Dari Museum Bank Indonesia 
Dari stasiun tanah abang ke kampung bandan tidak lah jauh, setelah melewati 2 stasiun stasiun duri dan stasiun angke sampailah kita di stasiun kampung bandan, kira – kira hanya 10 menit dari stasiun tanah abang. Setelah sampai stasiun kampung bandan ane langsung aja naik krl yang menuju stasiun kota,kebetulan keretanya sudah tersedia di jalur sebelah kereta ane sampai jadi ga ush nunggu terlalu lama,langsung aja ane naik ke keretanya, perjalanan dari kampung bandan menuju stasiun kota tidaklah jauh hanya 5 menit aja kita udah sampai di stasiun jakarta kota. Waktu menunjukkan pukul 15.00 dan perut ane merasa berbunyi berarti ane lapar dan langsung aja ane menuju ke sebuah restoran cepat saji asal negeri paman sam itu restoran ayam cepat saji dari amerika (langsung aja ane pesan makanan dan minuman) sambil ngecash hp. Setelah bersantap dan menunggu baterai hp penuh kembali ane langsung cus,keluar meninggalkan stasiun jakarta kota,tujuan pertama ane adalah museum bank Indonesia, karena ane datang udah sore dan bentar lagi museum tutup jadinya ane Cuma sebentar aja di dalam museum setelah melihat koleksi museum dan mengambil beberapa foto aja ane keluar dari museum. Di luar museum ane ngambil foto lagi.
            Setelah dari museum bank Indonesia tujuan selanjutnya adalah kawasan kota tua atau taman fatahila,di sepanjang perjalanan menuju kawasan kota tua ane melihat bangunan bergaya arsitektur belanda takjub ane dengan keindahan bangunan tersebut sama masih heran nih bangunan udah ratusan tahun tapi masih berdiri sampai sekarang. Terkadang ane bertanya – tanya kok bisa bangunan tua tapi masih bisa berdiri sampai sekarang ehhmmmm. Dan ga lupa dong ane moto tuh banguan, sampai di taman fatahila atau kawasan kota tua ane langsung ngambil obyek untuk di foto dan sambil melepas lelah ane duduk – duduk menikmati angin sepoi – sepoi dan melihat berbagai aktifitas masyarakat ada yang berfoto, ada yang duduk sambil menikmati jajanan yang ada, ada yang naik sepeda, dan yg bikin ane nyesek ngeliatnya ada yang pacaran juga karang ane jomblo ya nyesek juga lihatnya bro.... oya kalau ente – ente pada ke kota tua jangan lupa mampir ke beberapa museum yang ada di sana kahyak museum fatahilah,museum wayang, museum keramik, musuem bank mandiri, dan masih banyak lagi.

Salah Satu Koleksi Mebeul Antik Museum Bank Indonesia 
Di kota tua juga banyak cafe bergaya hindia belanda lho, kayak cafe batavia yang terletak di taman fathilah. Oya dulu nya kawasan kota tua ini adalah pusat kota batavia atau Jakarta lho dan taman fatahilah dulunya merupakan sebuah alun – alun tempat masyarakat melakukan sosialisasi dan aktifitasnya. Dan museum fatahilah merupakan balai kota tempat gubenur jenderal belanda berkantor dan kawasan kota tua juga dulu merupakan kawasan elit di batavia. 


Museum Bank Indonesia 









Sudut Lain Museum Bank Indonesia 
Setelah puas melihat dan mengambil beberapa obyek foto di kota tua ane pun memutuskan untuk ke daerah glodok tadinya mau ke gereja santa de fatima sebuah gereja dengan arsitektur tionghoa, namun niat itu ane urungkan karena males mencari – cari,dan juga lagian udah sore takutnya kemaleman, yaudah tadinya ane mau balik aja ke kost tapi entah kenapa ane malah mau ke katedral tau ane juga bingung nih kenapa tiba – tiba mau ke katedral, yaudah deh ya ane langsung cao aja ke katedral, dengan naik busway. Setelah sampai di katedral ane langsung doa aja ke goa maria yang ada di belakang gereja, dan setelah doa di goa maria ane masuk juga tuh ke dalam gereja dan langsung aja duduk sambil menyepi dan menyadari betapa banyak dosa ane ( lho kok ane jadi melow begini, tapi ini bener ane gatau kenapa ane jadi tiba – tiba ingat ma dosa – dosa ane dan ane merasa sebagai manusia yang masih belum sempurna ) dan entah kenapa juga ketika di dalam gereja dan waktu doa di goa maria ane merasa tentram tenang dan penuh damai. Kayaknya beban hidup sirna gitu... hehehe ( lebay yah tapi emang ini yang ane rasakan ). Setelah dari dalam gereja ane mampir ke book shopnya katedral kali aja ada buku menarik yang bisa ane beli. Setelah melihat – lihat dan ga beli ane memutuskan pulang ke kost. Dan berakhirlah jalan – jalan bolang ane hari ini,sampai berjumpa di jalan–jalan selanjutnya ya...... wasalam salam bolang untuk anda semua..........................
Kaca Mosaik Museum BAnk Indonesia 






Sudut Kota Tua dan Jalan Dengan Lalu Lalang Kendaraan Moderennya

Suasana Pedestrian di Kawasan Kota Tua 

Bangunan Tua Di Kawasan Kota 

Gedung Tua dengan Jejeran Ontel yang terpakir 


Batavia Cafe

Museum Fatahilah Tampak Depan 

Jejeran Banguan Tua Nan Klasik 

Rabu, 22 April 2015


GILI ( Surga Dunia Itu ada ) 

Hay guys ketemu lagi dengan ane penulis untuk blog saujanasemesta.blogspot,com, dan juga anggota the bajs jalan – jalan. Oya kali ini ane mau sedikit cerita tentang gili trawangan tau dong pastinya gili trawangan kalau kalian emang pecinta jalan – jalan sejati dan penikmat keindahan alam pasti tau deh. Ya Gili dalam bahasa Lombok berarti pulau kecil, ya memang Gili Trawangan ini terletak di Lombok, untuk mencapai ke Gili trawangan kita bisa menempuhnya dengan perjalanan darat melalui mataram ibu kota Nusa Tenggara Barat naik angkutan umum menuju Ampenan dari Ampenan lalu menuju ke Pelabuhan Bangsal kemudian naik kapal motor menuju Gili Trawangan. Namun bisa juga melalui Senggigi disana banyak masyarakat lokal atau Nelayan yang menawarkan jasa untuk mengantarkan ke Gili Trawangan tanpa harus ke pelabuhan Bangsal,oya info juga nih buat yang ke Gili melalui pelabuhan Bangsal penyebrangan disana Cuma sampai jam 17.00 aja atau jam 05.00 sore. Kalau ane kemarin waktu ke Gili dari Senggigi karena di tawarin sama nelayan disana dan ane pikir juga sama aja toh dari pada capek2 ke Bangsal dulu karena perjalanan dari senggigi ke Bangsal memerlukan waktu 4 jam, jadi ane pilih nyebrang dari Senggigi aja walau dengan harga yg sedikit lebih mahal karena kita harus menyewa perahu tapi kalau perginya banyakan jauh lebih hemat kok,karena ane kemarin Cuma ber 3 ya jadinya mahal deh di patungan nya...hehehe. terus kalian pasti pada bertanya deh ada apa sih di Gili Trawangan kok banyak orang yang pada pengen kesana, itu juga sih yang ada di benak ane sebelum ane pergi ke sana,kalau dari informasi yang ada internet dan di tipi tipi gili itu pulau yang kece,pasir putihnya yang oke,laut nya yang masih biru, dan disana gada kendaraan bermotor yang ada cuma sepeda dan cidomo ( delman khas gili ), dan yang paling penting nih buat kaum adam di Gili banyak bule – bule berbikini kalau kalian beruntung kalian pasti juga bisa lihat bule bertelanjang dada lagi jemuran... hehehe ( itu kemarin teman ane si ray lihat langsung,tapi doi ga bilang – bilang ke ane ma cukong ).......
            Perjalanan ane bersama 2 rekan teman ane ke Gili Trawangan dimulai pagi buta jam 06.00 dengan harapan agar biar puas main di Gilinya. Langsung aja deh kami pagi itu ke pinggiran pantai Senggigi ketemu dengan bapak nelayan yang sore sebelumnya menawarkan kami untuk menuju Gili. Setelah bertemu dan mengbrol sejenak dengan disertai suguhan kopi dari si bapak kami pun ngobrol2. Lalu kami pun memilih peralatan snorkling ( oya sewa perahu di bapak ini udah include dengan alat snorkling lho ) setelah memilih alat snorkling yang pas dengan suasana hati ditemani hembusan ombak dan deraian angin laut membuka pagi,kami pergi kebibir pantai untuk menuju ke perahu,bantu – bantu dikit bapaknya dorong kapal ke laut. Lalu kami naik perahu, cuaca pagi itu cerah dengan ombak yang tenang,di sepanjang perjalanan mata kami disuguhi pemandangan laut lombok yang biru nan kece,perjalanan senggigi – Gili Trawangan di tempuh selama 3 jam.
Foto dulu sebelum berangkat 
            Di sepanjang perjalanan kami pun tak lupa mengaba
Cukong pemuda pangkal pinang harapan orang tuanya satu kampung ma Ahok nih..... 
dikannya dengan kamera,momen yang entah kapan bisa di ulang kembali, waktu menunjukan pukul 10.00 dari kejauhan bola – bola di pinggir pantai kelihatan dan hamparan pasir pun terlihat yak kami sudah hampir tiba di Gili Trawangan. Dan ternyata benar info yang ada di internet dan tipi – tipi itu Gili Trawangan sangat bagus dan mempesona begitu yang ada dibenak ane ga tau sih di benak ray dan cukong tapi mungkin hampir sama lah kayak yang ane pikirin. Stelah perahu kami bersandar kami pun bilang ke bapaknya pak kami mau muter – muter Gili dulu ya pak.
Kece badai yak ane 
 Kami pun langsung menuju tempat persewaan sepeda ya karena di sini yang ada Cuma sepeda dan cidomo. Setelah melakukan proses tawar menawar harga yang cukup alot kami pun mendapatkan harga yang menurut kami masih masuklah di kantong kami ya kami dapat harga 35ribu persepeda sampai siang nanti tapi kalau sewa nya sehari bisa lebih murah kata si bapak yang punya sepeda ( ya karena kami gada rencana untuk menginap,jadi buat apa sewa sepeda seharian ). Langsung saja kami meluncur untuk menikmati gili lebih dekat,perlahan kami ayun gowesan sepeda menyusuri jalan pasir di gili,dan di sana banyak bertebaran home stay dan temapat penginapan dari yang ber bugjet kecil sampai yang ber bugjet besar dan kafe – kafe berjamur di sana katanya tiap malam di gili akan selalu ada party atau pesta di kafe – kafe yang ada dan penyelenggaraannya itu di gilir untuk setiap kafe yang ada. Dan yang lebih mengasikkan kalian bakalan melihat bule – bule cantik berlalu lalang dengan bikininya dan celana pendeknya ih waow ini yang namanya surga dunia men. Mungkin kalau tinggal di sini ane bisa bahaya,yang ada Cuma party dan party.... wkwkwkwkw
Ray dan Cukong Berfoto 
            Kira – kira pukul 10.30 kami istirahat di sebuah dermaga untuk berfoto dan melepas lelah sambil menikmati laut Lombok, setelah puas berfoto kami melanjutkan perjalan menyusuri gili lagi sambil pada sebuah bangunan yang ga tau namanya apa tapi tempatnya bagus kami pun memutuskan untuk beristirahat kembali sambil menikmati hembusan angin dan mata yang di manjakan dengan pemandangan lautan biru yang kece ( pokoknya semua beban hidup terasa ilang,ente serasa ada di surga dunia bro.... ). Saat lagi asik beristirahat ada dua pasangan tua opa dan oma gitu juga sedang asik menikmati kesant
Berasa foto ma artis korea ane.... hahahaha
aian di bagunan itu,kami pun iseng mendekati si oma dan opa itu, mereka turis dari Belgia ( tuh orang belgia aja jauh2 ke gili,masak kalian yang di Indonesia ga mau ke sini juga ), dengan kemampuan bahasa inggris yang ala kadarnya namun kami pede kami ngobrol2 dengan oma dan opa itu, ternyata si oma opa ini emang sering jalan2 keliling dunia,dan ini udah kedua kalinya mereka ke Indonesia tapi mereka sebelumnya ke Bali dan ini pengalaman pertama mereka ke gili dan mereka sangat takjub dengan gili ( waow gili is nice place and that amazing begitulah kata si oma opa kepada kami ) hehehe, si oma opa menanyakan kami berasal dari mana kami jawab saja asal kami berbeda – beda ada yang dari medan,pangkal pinang, toraja namun kami semua kuliah di jogja ( didalam percakapan itu kami mempromosikan daerah kami masing2 kali aja si opa oma ini mau berkunjung ke sana, dan juga kami mempromosikan Jogja namun si opa dan oma tak tau jogja itu dimana hahahaa ) lalu kami menjelaskan letak jogja dengan peta Indonesia yang di bawa oleh si oma opa itu.
Tepian Gili Trawangan 
Sisi darat Gili Trawangan salah satu penginapan di gili 

di gili banyak jasa yang menawarkan kursus selam 
            Dari pembicaraan ini ternyata turis luar hanya mengetahui Indonesia hanya Bali, oh men betapa miris ya padahal Indonesia ga Cuma Bali dan banyak tempat2 di Indonesia yang keren dari Bali... hehehee. Di sela2 ngobrol dengan si oma dan opa,pandangan kami teralih kepada 2 sosok turis wanita asing yang lewat di depan kami mereka sibuk berfoto2 dan tiba – tiba si kedua wanita ini buka baju dan celana di depan kami tanpa rasa canggung dan malu, ya mereka pake bikini sih mereka, namanya juga lelaki pemandangan ini tak boleh dilewatkan,hahahaha...... lalu muncul niat iseng dari kami untuk berfoto dengan kedua mba2 bule itu,saya dan cukong memberanikan diri untuk memulai perbincangan dengan si mba bule....hehehe. dengan pede si cukong minta foto dengan si mba bule ( allow us to take photo with you ) gitu kata si cukong. Dan si mba bule itu pun menerima tawaran kita... hehehe setelah berfoto dengan mba bule kita mau ngajak ngobrol mba bule itu namun si mba bule sepertinya lebih asik berfoto juga dan dia mungkin canggung ngobrol dengan kita, ya sudah kami pun ngobrol lagi dengan si opa dan oma tadi.
sisi darat gili trawangan
            Sinar matahari sudah mulai berada di atas kami,tepat pukul 11.30 kami pamit ke oma dan opa untuk kembali melanjutkan perjalanan mengitari gili, kami berjalan ke ujung utara gili, dan kami menjumpai pantai yang sepi kami pun foto2 di situ. Dan di salah satu pantai yang sepi itu kami melihat ada mba bule berjemur dengan bertelanjang dada ( lalu pasti tau dong apa yang kami lakukan, hehehe )........ perjalanan pun kami lanjutkan karena waktu sewa sepeda hampir habis dan kami juga sudah di tunggu oleh bapak kapal untuk melakukan snorkling di gili meno dan air ( oya gili meno dan air adalah gili tetangga gili trawangan di gili air dan meno jauh lebih bagus karena kedua gili ini tak begitu rame seperti di trawangan ) setelah sempat mencari jalan ke pusat kota gili ( ceritanya kami nyasar gitu di pulau itu,akhirnya kami menemukan jalan pulang ) langsung saja kami mengembalikan sepeda dan menuju kapal kami. Lau lest go menuju gili meno terlebih dahulu,perjalanan ke gili meno di tempuh selama 45 menit kapal kemudian bersandar di bibir pantai,kami pun makan siang dulu karena sudah waktunya dan lapar... hehehe.  Kami pun menyantap makan siang nasi bungkus yang kmai beli tadi pagi di Senggigi. Setelah makan kami pun mulai snorkling sayang kami ga punya kamera under water dan si bapaknya juga ga punya jadi panorama bawah laut gili yak bisa di abadikan.... hehehe
narsis dulu sebelum berangkat keliling gili 

            Tapi sumpah deh bawah laut gili begitu keren cakep banget, karangnya masih bagus ikan2 nya juga beragam jenisnya dan pokonya kece dah. Setelah puas bersnokling kami istirahat di pantai sambil melihat orang2 yang kebanyakan bule – bule bersnorkling juga.
berfoto di dermaga 
Miris sih sebenarnya karena turis lokal hanya sedikit yang kami jumpai padahal sebagai penduduk dari negara yang kaya akan obyek wisata keren kita seharusnya juga menikmatinya jangan ortang asing saja yang menikmati untuk itu yuk mari penduduk negeri bahari dengan jutaan pulau yang indah kita wisata menikmatinya ga usah takut dengan biaya semua itu bisa kita cari yang penting niat dan kemauan menikmati negeri ini, ( malu dong masak tinggal di Indonesia ga tau Indonesia, percuma udah pernah ke paris,london,milan tapi belum pernah ke lombok,gil,atau raja ampat... hehehee ).
bersantai di tepi pantai
Setelah dari meno kami pun lanjut ke gili air di sini sama kami juga snorkling dan bersantai di pantai. Setelah puas kami pun pulang ke senggigi nah dalam perjalanan pulang ini kami dapat cuaca yang tidak bagus ombak gede angin kencang jadi kapal harus berjalan pelan dan kapal kami pun sempat mati mesin di tengah laut,kami udah siap2 pake pelampung aja takut terjadi apa2 ahahhah. Akhir setelah menempuh perjalanan panjang kami tiba di senggigi.
foto buat kenangan karena kita udah ketemu oma opa dari belgia 

Lagi nunjukin ke oma opa letak jogja dan rute kalau dia mau ke bali dari lombok 


Foto dulu kite

Ini modus kita minta tolong di fotoin ma mba bule baru habis itu kita minta foto bareng 

Foto ma mba Bule


Bersiap snorkling 
Turis yang sedang berjemur yang kita intipin... hehehe

Thank You Gili Nice to meet you 
Terima kasih gili terima Tuhan telah memberikan ane dan teman ane kesempatan ke tempat yang indah dan melihat karya mu di negeri ini,semoga ane masih bisa ke sini lagi dan ke tempat – tempat indah lainnya di bumi nusantara........... 
salam jelajah walking – walking fun and fun..... hahahaha